AGENDA KEGIATAN: WORKSHOP PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN DARING

Deskripsi :

PESERTA: seluruh dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Kegiatan webinar tanggal 5 Agustus 2020 dan kegiatan praktik modul secara berkelompok sesuai bidang keilmuan 6-20 Agustus 2020. Dan workshop tatap muka dilaksanakan tanggal 25 Agustus 2020.

Pemaparan Bapak Dr. Dedi Kuswandi dan Citra Kurniawan, ST., MM.

Saat ini tren untuk mengembangkan pembelajaran e-learning menjadi keharusan. Pilihan dalam mengembangkan pembelajaran daring bisa dengan menggunakan e-modul dan video pembelajaran sesuai dengan kaidah dan memenuhi kriteria.

Beberapa kriteria modul untuk mahasiswa sebagai berikut:

  1. Modul untuk mahasiswa awal mungkin banyak ilustrasi, tetapi kadang modul untuk mahasiswa tingkat atas, bisa dibuat ringkas, jelas, misalnya berisi mind map.
  2. Memuat kompetensi dan tujuan instruksional bisa disampaikan ringkas dan menarik dengan diagram
  3. Modul diusahakan adalah bahan ajar sederhana, atraktif dan mandiri dan mempertimbangkan unsur kecukupan sumber.
  4. Modul perlu memiliki unsur keterbaruan misalnya modul dari hasil penelitian maka sebaiknya keunggulannya diutamakan. Pada bagian ini disebut sebagai SOTA (state of the art).
  5. Modul perlu ada penilaian dari orang luar/ ahli dan dari pengguna sehingga ada triangulasi (ahli, pengguna, dan dosen/penyusun).

Prinsip modul yaitu sebagai berikut:

  1. Self instruksional: Mahasiswa bisa mandiri untuk melakukan pembelajaran, dan tidak tergantung dengan pihak lain.
  2. Stand alone: tidak tergantung dengan media lain. Jadi instruksi cukup ada di modul.
  3. Adaptive: modul bisa bersifat fleksibel,
  4. User friendly: kemudahan dalam merespon mengakes sesuai dengan kegiatan.

Modul memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri.

Prinsip relevansi ada 2 yaitu internal yaitu kesesuaian komponen-komponen modul dengan

  • Relevansi eksternal berisi relevansi modul dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Komponen modul internal yang lebih.
  • Konsistensi harus ada keajegan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.
  • Prinsip kecukupan, yaitu tidak semua bahan harus masuk ke modul. Apakah hal yang ditulis di modul jangan terlalu banyak kesana-kesini, seberapa besar tujuan modul untuk menunjukkan keberhasilan kegiatan.
  • Prinsip keterbacaan, bahasa yang digunakan, diksi, paraphrase sesuai dengan karakteristik mahasiswa. Ejaan yang disempurnakan juga disesuaikan, bagian kebahasaan. SPOK, satu paragraph itu dibuat. Satu paragraph ada 2-3 kalimat, ada ide pokok, ide pendukung, kalimat resume.

Modul berbasis penelitian sebagai beirkut:

Hasil penelitian menjadi keunggulan pada modul yang disusun untuk sub topik dari kesatuan mata kuliah. Hasil penelitian yang bisa disampaikan dalam modul misalnya bagaimana cara melaksanakan penelitian tersebut, cara memperoleh data, dan cara menginterpretasi data. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk mahasiswa dalam menyusun tugas akhir.

Hasil penelitian dosen juga bisa menjadi bagian utama dalam topik perkuliahan dimana hal ini sebagai luaran dari hasil penelitian dosen menjadi bahan ajar mahasiswa.

Materi :

  1. Tipe-tipe Shot yang Umum digunakan pada video pembelajaran
  2. Storyboard Video pembelajaran
  3. Penugasan Project Video Pembelajaran
  4. pengembangan e-modul_Dedi Kuswandi
  5. pengembangan e-modul_Citra Kurniawan
  6. Pelatihan pengembangan e-modul – luring
  7. Optimalisasi SmartPhone sebagai Media Rekam
  8. contoh e-modul pengembangan modul berbasis penelitian
  9. contoh Artikel berbasis penelitian

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

13 − = 5